Thursday, August 17, 2006

bagi pujaan

aku suka jujur mu dalam pendam rasa
aku suka himpit mu dalam sekam
diam dalam pandang mata
senyum indah
dan aku akan terus suka

karena itu adalah keabadian
bagi ku yang memuja

merdeka

merdeka
hari ini dan esok
bukan impian dan cuma janji
bebas ekspresi terbang tinggi

merdeka
di hati di jiwa
dalam bicara dan tatapan
gerak lari pasti imaji

merdeka buat kita merdeka
merdeka buat kita merdeka

Wednesday, August 16, 2006

a hero that called a hero

surga telah terbuka
semenjak tangan mu merebut negeri ini
darah airmata kami sanjungkan
buat mu adalah DOA

enam satu

bulan di jendela rumah itu
lampu minyak temani gelap tak berkesudahan

"em eme..
er eeee re..
de eeee de..
keee aka.. mer de ka.... MER(d)EKA..."

cuma punya mer(D)eka
tinggi tinggi gedung tak berasa dan sarang sarang ular jadi jadi an
dalam diri diri baju gemerlap istana tinggal nya
tanduk kambing hitam berkelakar kiri dan kanan
tikus tikus gendut botak berbulu
berdasi warna warni
merah hitam panji panji berapi
panas ganas kepulan asap asap
sikut terhanyut ayo ikut ikutan
tarik sana sini saja

tak di kampung dia jauh dusun tempat teman ku
gunung tak tersentuh lembah sirna terjamah
hutan gundul teriak teriak banjir
tak juga di selokan bau yang penuh
bukan di muka rumah guru mulia
tidak dalam hati kecil kawan buruh kasar
atau emperan emperan berserakan
pinggir pinggir jatuh dan runtuh
kecil hampir makin hilang
berpenyakit
tak MERDEKA
tak merdeka
tak.. pletakkkkkkkkkkkk !!

"em eee mee
er eee ree
de eee de
ke...ke... kee..aa...aaa.......kaa..... mer de ka..
merdeka..??"

mimpi hampiri malam ajak tidur buaian jangkrik bernyanyi..
sunyi..

Thursday, August 10, 2006

some (one)

terbang putri peri kecil ku
jadilah yang ku mau
sejauh pikir dan kotak hayal tentang mu
kuimpikan bersama di ujung langit biru
bintang pelangi dan bulan kesayangan
setiap detik hanyut tidur panjang
dalam sedih
dalam senang
selamanya

akan menjadi yang terindah
akan menjadi yang terakhir
untuk dengarkan ini

sampai saat ini disana

gerah asap mesiu ada lagi di belahan dunia timur
panas hampir setiap detik berjalan keringat asin
bahkan jam pun takut untuk berdetak detik
tok tok tok tik tik tik tak seirama
darah dan debu ada di setiap jengkal kaki dan muka kita
muka nya dan wajah wajah bayi mungil tak berdosa
puing puing puing puing dan puing
zionis pun makin jalan dengan geraman asa ingin ada apa
dari tak ada menjadi ada haha haha haha
daerah kuasa makin lebar tertawa tertawa tertawa
sampai kapan asap dan peluru dan tank dan pesawat itu akan berhenti
kuasa dan menguasa serbu dataran hak milik lain
mengepul berdesing merembet dan meraung raung di langit biru
yang tak biru lantaran hitam kuasai hati
yang tak hijau sebabkan abu abu bau jilati serakah
persembahan di ujung dunia makin tua
sampai saat ini disana jauh
mereka saudara kerabat kita dia
rasakan sekat yang sama dari waktu waktu lampau
adalah tangisan
adalah hampa
adalah darah
adalah kehilangan
adalah debu
adalah perang

renungan kosong

hari selang minggu tak terdengar
detak jantung bernyanyi langkahi derap kaki
berkeringat kesana kemari lari
tak ada pikiran sunyi imaji
malas pun rajuti mimpi mimpi tak berujung
hilang jauh tenggelam
kosong waktu rentang dalam renungan

Apihati: August 2006

Thursday, August 17, 2006

bagi pujaan

aku suka jujur mu dalam pendam rasa
aku suka himpit mu dalam sekam
diam dalam pandang mata
senyum indah
dan aku akan terus suka

karena itu adalah keabadian
bagi ku yang memuja

merdeka

merdeka
hari ini dan esok
bukan impian dan cuma janji
bebas ekspresi terbang tinggi

merdeka
di hati di jiwa
dalam bicara dan tatapan
gerak lari pasti imaji

merdeka buat kita merdeka
merdeka buat kita merdeka

Wednesday, August 16, 2006

a hero that called a hero

surga telah terbuka
semenjak tangan mu merebut negeri ini
darah airmata kami sanjungkan
buat mu adalah DOA

enam satu

bulan di jendela rumah itu
lampu minyak temani gelap tak berkesudahan

"em eme..
er eeee re..
de eeee de..
keee aka.. mer de ka.... MER(d)EKA..."

cuma punya mer(D)eka
tinggi tinggi gedung tak berasa dan sarang sarang ular jadi jadi an
dalam diri diri baju gemerlap istana tinggal nya
tanduk kambing hitam berkelakar kiri dan kanan
tikus tikus gendut botak berbulu
berdasi warna warni
merah hitam panji panji berapi
panas ganas kepulan asap asap
sikut terhanyut ayo ikut ikutan
tarik sana sini saja

tak di kampung dia jauh dusun tempat teman ku
gunung tak tersentuh lembah sirna terjamah
hutan gundul teriak teriak banjir
tak juga di selokan bau yang penuh
bukan di muka rumah guru mulia
tidak dalam hati kecil kawan buruh kasar
atau emperan emperan berserakan
pinggir pinggir jatuh dan runtuh
kecil hampir makin hilang
berpenyakit
tak MERDEKA
tak merdeka
tak.. pletakkkkkkkkkkkk !!

"em eee mee
er eee ree
de eee de
ke...ke... kee..aa...aaa.......kaa..... mer de ka..
merdeka..??"

mimpi hampiri malam ajak tidur buaian jangkrik bernyanyi..
sunyi..

Thursday, August 10, 2006

some (one)

terbang putri peri kecil ku
jadilah yang ku mau
sejauh pikir dan kotak hayal tentang mu
kuimpikan bersama di ujung langit biru
bintang pelangi dan bulan kesayangan
setiap detik hanyut tidur panjang
dalam sedih
dalam senang
selamanya

akan menjadi yang terindah
akan menjadi yang terakhir
untuk dengarkan ini

sampai saat ini disana

gerah asap mesiu ada lagi di belahan dunia timur
panas hampir setiap detik berjalan keringat asin
bahkan jam pun takut untuk berdetak detik
tok tok tok tik tik tik tak seirama
darah dan debu ada di setiap jengkal kaki dan muka kita
muka nya dan wajah wajah bayi mungil tak berdosa
puing puing puing puing dan puing
zionis pun makin jalan dengan geraman asa ingin ada apa
dari tak ada menjadi ada haha haha haha
daerah kuasa makin lebar tertawa tertawa tertawa
sampai kapan asap dan peluru dan tank dan pesawat itu akan berhenti
kuasa dan menguasa serbu dataran hak milik lain
mengepul berdesing merembet dan meraung raung di langit biru
yang tak biru lantaran hitam kuasai hati
yang tak hijau sebabkan abu abu bau jilati serakah
persembahan di ujung dunia makin tua
sampai saat ini disana jauh
mereka saudara kerabat kita dia
rasakan sekat yang sama dari waktu waktu lampau
adalah tangisan
adalah hampa
adalah darah
adalah kehilangan
adalah debu
adalah perang

renungan kosong

hari selang minggu tak terdengar
detak jantung bernyanyi langkahi derap kaki
berkeringat kesana kemari lari
tak ada pikiran sunyi imaji
malas pun rajuti mimpi mimpi tak berujung
hilang jauh tenggelam
kosong waktu rentang dalam renungan