gairah pantas gerah panas
gerah..
panas..
panas..
gairah..
pantas..
gerah..
gelombangnya berkejaran dengan sinar matahari..
terik..sangat terik dan kelupas..
saat musim suasana jamannya ini..
keringat pun tak mampu tutupi kulit..
asin debu sajian nikmat..
terpanggang waktu berjalan sisakan hitam di sekujur kulit..
sipit mata berkedip tak bisa lagi tahan..
kering kerontang bernyanyi dalam rongga ujung lidah sampai batas suara..
inginkan sejuk sesuatu dingin persembahan ahhh...
galau hati campur baur jujur..
apa adanya ada apa dengan..
tak apa karena kita manusia yang sahaja biasa..
dan mulut omelan jalan terus ke-gelisah-an
tak tahu atau tak siap atas kejadian di muka ibu bumi..
tanah kuning retakkan jantung hidup
gundul hutan perawan tak lagi
pohon rumput bunga menangis tak hujan turun
hilang bolong lubang maha karya ozon tak ada peluang selimuti
bintang angkasa nan indah megah bisa hening
sang pabrik perkasa buang kotor apa aja
dan motor merengek kan janji polusi tak pernah mati
pada kau yang lugu
pada kita yang buruk
pada dia yang baik
pada semua yang fitrah
pada siapa yang tanggung
dan ini lah yang terjadi..
apalagi kita harapkan.. kita inginkan.. kita junjungkan..
sebuah beningan biru transparan berasa..
bercermin dingin dan basah..
sampai masa..ada doa..meminta..
sampai ada rasa asa..
tak lagi gerah seduh panas cuma hijau nikmat sejuk saja..
selamanya..
panas..
panas..
gairah..
pantas..
gerah..
gelombangnya berkejaran dengan sinar matahari..
terik..sangat terik dan kelupas..
saat musim suasana jamannya ini..
keringat pun tak mampu tutupi kulit..
asin debu sajian nikmat..
terpanggang waktu berjalan sisakan hitam di sekujur kulit..
sipit mata berkedip tak bisa lagi tahan..
kering kerontang bernyanyi dalam rongga ujung lidah sampai batas suara..
inginkan sejuk sesuatu dingin persembahan ahhh...
galau hati campur baur jujur..
apa adanya ada apa dengan..
tak apa karena kita manusia yang sahaja biasa..
dan mulut omelan jalan terus ke-gelisah-an
tak tahu atau tak siap atas kejadian di muka ibu bumi..
tanah kuning retakkan jantung hidup
gundul hutan perawan tak lagi
pohon rumput bunga menangis tak hujan turun
hilang bolong lubang maha karya ozon tak ada peluang selimuti
bintang angkasa nan indah megah bisa hening
sang pabrik perkasa buang kotor apa aja
dan motor merengek kan janji polusi tak pernah mati
pada kau yang lugu
pada kita yang buruk
pada dia yang baik
pada semua yang fitrah
pada siapa yang tanggung
dan ini lah yang terjadi..
apalagi kita harapkan.. kita inginkan.. kita junjungkan..
sebuah beningan biru transparan berasa..
bercermin dingin dan basah..
sampai masa..ada doa..meminta..
sampai ada rasa asa..
tak lagi gerah seduh panas cuma hijau nikmat sejuk saja..
selamanya..